Senin, 06 Oktober 2008

Saat Cinta Menggoda

Pagi itu, lagi beresin barang lama. Barang dan catatan waktu masih sma dan awal-awal kuliah. Ngga sengaja, buka kertas-kertas yang isinya surat- surat dari seseorang. Waktu baca surat itu jadi kebayang dulu. Masih ABG, cinta monyet. Lucu juga kalo diinget...

Besoknya, denger tausyiah dari Aa Gym. Sepertinya Allah memberi saya peringatan. Aa Gym bilang bahwa"jika kita sedang mengingat masa lalu, misalnya, yang pernah 'menjalin hubungan 'dengan seseorang dan menganggap indah hal itu, Allah ternyata sedang murka pada kita. Ya, terkadang kita suka merasa terbayang indahnya saat kita sedang suka pada lawan jenis. Yang mengalami hal itu menganggap itu adalah kenangan yang indah. Padahal tahukah saat itu Allah sedang murka?kalau begitu, kenapa kita masih mengingat kenangan itu jika ternyata Allah tidak senang?".

Alhamdulillah, Tausyiah Aa Gym menyadarkan saya agar tidak terlena dengan kenangan seperti itu. Terkadang saya ingin mengulangi semua, dan tidak ingin pernah "menjalin hubungan" dengan lawan jenis dan memberikan rasa 'suka' atau sayang kecuali untuk suami saya.

Tapi, masa lalu tidak pernah bisa kembali. Apa yang saya alami dulu, cukup sampai di situ. Kini, saya hanya ingin mencintai seseorang yang sudah jelas kehalalannya. Dulu memang bangga, pernah merasakan hal itu, tapi kini, kenapa jadi malu y?

Tapi, fitrah setiap orang untuk merasakan sesuatu terhadap lawan jenis. Allah tidak melarang, hanya saja harus ditempatkan pada tempatnya. Terus, jika kita sedang suka pada seseorang tapi belum bisa menunjukkan dan mengekspresikannya bagaimana?

Kemarin, saya membuka artikel-artikel di komputer. Ternyata, pernah ada seseorang yang memberi saya artikel, isinya seperti ini :

Gunakanlah setiap kesempatanmu hari ini. Anda tidak boleh bergantung pada hari esok. Perhatikanlah hari ini!

"Seorang hamba do'anya akan senantiasa dikabulkan selama tidak berdo'a untuk perbuatan dosa, atau memutuskan silaturahim, serta selama tidak tergesa-gesa." Beliau ditanya, Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan tergesa-gesa?" Rasulullah menjawab, "Aku telah berdo'a, aku telah berdo'a, tetapi aku belum melihat do'aku dikabulkan. Lantas ia merasa kecewa dengan hal itu, sehingga ia pun tidak mau lagi berdo'a". (HR Muslim)

Hanya dengan berpikir positif tentang diri kita dan kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup kita, kita dapat menjadi periang dan sehat.

lantas apa dong pelajaran yang bisa kita ambil, saat cinta itu menggoda kita? Pelajarannya adalah:

1. Setiap orang memiliki rasa tertarik dengan lawan jenisnya, perasaan ini manusiawi, fitrah sekaligus anugerah.
2. Namun, gejolak itu harus diatur lho, kalau gak maka kita akan terperosok ke jurang kenistaan, karena diperbudak gejolak jiwanya. Lantas jadi merana deh, angan-angan melulu. Innan nafsa la ammaaratun bis-suu, sesungguhnya nafsu itu selalu mengajak kepada kejahatan kecuali nafsu-nafsu yang diberi rahmat oleh Allah [QS Yusuf:53].
3. Kalau kita jatuh cinta pada lawan jenis, dan mengharapkan terbalaskan cintanya, maka saat itu ada sebagian dari akal dan logika yang hilang. Sekian banyak pertimbangan akal sehat yang dipunyai jadi ngadat, gak jalan! Gak percaya? Coba deh, ntar kalau kamu tambah dewasa, udah nikah, mungkin mikir, "Kok, dulu begitu ya?", "Kok, dulu gak mikir ya?", dan "kok-kok" yang lain.
4. Dulu waktu ngejar-ngejar, wah...dimana-mana hanya terpampang wajah dia seorang, kekasih hati. Tidur gak nyenyak, makan pun terasa gak enak, bukan karena banyak nyamuk atau lauknya gak enak, dunia ini pun hanya untuk berdua, yang lain ngontrak, ck...ck...ck... Kalau gak ketemu, rasanya gimana gichuu. Dikejar setengah mati deh, pokoke mesti dapet! Tapi begitu udah dapat, lalu masuk dunia rumah tangga, gejolak itu bisa berganti dengan rutinitas dan bisa bosan. Itulah sifat manusia, karena itu bila mencintai seseorang, cintailah sewajarnya, siapa tahu ntar kamu benci padanya. Begitu juga sebaliknya, kalau benci, bencinya yang wajar aja deh, siapa tahu ntar malah jatuh cinta :)
5. Ingat lho, gak semua yang kita inginkan itu harus terpenuhi, kalau gak mau dibilang egois. Tidak semua cita-cita itu harus terkabul, dan tidak pula semua gejolak harus dituruti. Di dunia ini ada banyak pilihan, kalau gak dapat yang satu, pilihan lain masih banyak kan? Siapa tahu malah lebih baik. Makanya buka mata lebar-lebar, masa' sih cuma ada dia aja di dunia ini, emang yang lain kemana bo!
6. Tidak semua yang kita anggap baik itu baik, dan tidak semua yang dianggap indah itu indah. Segala sesuatu itu pasti ada cacat dan cela-nya. Saat jatuh cinta sih, wuah...indah buanget, tiada cacat dan cela. Padahal bisa aja kan, cacat dan cela itu jauh lebih banyak dari baik dan indahnya.
7. Akhirnya, kalau kamu udah sampai pada puncak cinta, yaitu pernikahan, ingat deh kalo puncak masalah pernikahan itu bukanlah pada siapa yang akan jadi pasangan kita, tapi gimana agar kita bisa survive di dalamnya, siapapun pasangan kita.

Semoga membantu akhi wa ukhti, jangan lupakan Allah SWT kalau antum jatuh cinta ya. Jatuh cinta-lah karena Allah SWT, karena kasih sayangnya akan meluruh ke jiwa.

(Ga tau tulisan siapa...)


Ya, artikel tadi mengingatkan saya untuk dapat lebih menjaga hati. Karena setan akan terus menggoda. Saya tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Saya tidak ingin meninggalkan dunia pada saat saya mencintai yang bukan pada tempatnya.

Masa lalu telah berlalu. Yang ada, selalu mau memperbaiki agar lebih baik lagi.
Yang lalu, kan ku biarkan berlalu. Karena kan ku jelang hari yang baru.

Ya Allah, lindungilah hati kami, yang sedang tergoda, agar istiqomah menjaga cinta yang seharusnya. Amin.

Tidak ada komentar: