Kamu rapuh
Umpama ranting di bawah pohon
Yang kering dan sering terinjak
Kamu rapuh
Bagaikan daun kering coklat yang kering dan tua
Menggemburkan tanah
Tapi kamu begitu kuat
Seperti angin yang sanggup meruntuhkan menara
Menggerus bebatuan hingga mengerikil
Karena kamu
Hanyalah manusia
Yang biasa saja
Mampu menangis dan tertawa
Mampu menjadi setan atau lebih mulia dari malaikat
Dan karena kerapuhan dan kekuatanmu itulah
Dan karena engkau manusia biasa
Yang tak punya daya apa pun selain dari-Nya
Bukankah duniapun mengerti
Alampun sadari
Nuranipun akui
Aku dan dirimu
Hanya manusia rapuh
Diantara kerlip jutaan bintang
Diantara desah nafas jutaan nyawa
Diantara birunya laut dan merahnya matahari
Diantara tawa dan tangis
Ya, kau dan diriku
Sebab kamu
Juga aku
Hanyalah manusia biasa
(Tahajud Call Digest 94)
Selasa, 10 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar