Selasa, 10 Februari 2009

Rapuh

Kamu rapuh
Umpama ranting di bawah pohon
Yang kering dan sering terinjak

Kamu rapuh
Bagaikan daun kering coklat yang kering dan tua
Menggemburkan tanah

Tapi kamu begitu kuat
Seperti angin yang sanggup meruntuhkan menara

Menggerus bebatuan hingga mengerikil

Karena kamu
Hanyalah manusia
Yang biasa saja

Mampu menangis dan tertawa
Mampu menjadi setan atau lebih mulia dari malaikat

Dan karena kerapuhan dan kekuatanmu itulah
Dan karena engkau manusia biasa
Yang tak punya daya apa pun selain dari-Nya

Bukankah duniapun mengerti
Alampun sadari
Nuranipun akui

Aku dan dirimu
Hanya manusia rapuh

Diantara kerlip jutaan bintang
Diantara desah nafas jutaan nyawa
Diantara birunya laut dan merahnya matahari
Diantara tawa dan tangis

Ya, kau dan diriku
Sebab kamu
Juga aku
Hanyalah manusia biasa


(Tahajud Call Digest 94)

Tidak ada komentar: